Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi Rahimahullah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
تبسمك فى وجه اءخيك لك صدقة
“Senyumanmu terhadap wajah saudaramu adalah sedekah.”Sahabat mulia Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhu, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim juga menyampaikan kesaksian. Sejak masuk Islam, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tak pernah menolak jika hendak ditemui. “Tidaklah beliau bertemu denganku, kecuali dalam keadaan tersenyum.” akunya.
Sebegitu pentingnya senyum dalam agama Islam yang mulia ini. Ianya menjadi kebiasaan dan ciri khas manusia paling mulia sepanjang zaman. Hal yang terkesan kecil itu menjadi amalan unggulan imamnya para Nabi dan Rasul Allah. Bahkan, sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas, senyum setara dengan pahala sedekah.
“Wajah berseri,”
tulis Dr. Ali Hasyimi menjelaskan makna hadits ini, “merupakan karakter baik yang dianjurkan oleh Islam. Dengannya, suatu amal shalih dapat membuahkan pahala dan ganjaran bagi yang melakukannya.”
“Karena,” ujar beliau dalam Membentuk Kepribadian Muslim Ideal Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah, “wajah berseri merupakan cermin hati yang bening. Kebeningan dan kebersihan yang terlihat ini merupakan bagian dari karakter pribadi seorang muslim sejati.”
Setelah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pulang dari medan Khaibar, beliau bertemu dengan Ja’far bin Abi Thalib. Rasul yang agung akhlaknya ini langsung menyapa, lalu mencium kedua mata sepupunya itu. Dalam riwayat lain disebutkan, beliau memeluk dan merangkul Ja’far bin Abi Thalib.
Selain alasan ini, senyum berseri dan wajah yang cerah juga bisa menjadi sebab diturunkanya ampunan Allah Ta’ala.
اذااجتمع المسلمان فتذاكرغفرالله لابشهماوجها
“Apabila dua orang muslim berkumpul,” tutur Ali bin Thalib Radhiyallahu ‘anhu mengutip perkataan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “kemudian saling mengingatkan satu dengan yang lainnya, maka Allah Ta’ala akan memberikan ampunan bagi keduanya karena wajah mereka berseri-seri.”
Alangkah agungnya Islam. Alangkah mulianya akhlak-akhlak islami. Bahkan sekadar senyum, ternilai sedekah. Bahkan hanya mengangkat kedua ujung bibir beberapa milimeter selama beberapa detik, ada ganjaran agung yang dijanjikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]
تبسمك فى وجه اءخيك لك صدقة
“Senyumanmu terhadap wajah saudaramu adalah sedekah.”Sahabat mulia Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhu, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim juga menyampaikan kesaksian. Sejak masuk Islam, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tak pernah menolak jika hendak ditemui. “Tidaklah beliau bertemu denganku, kecuali dalam keadaan tersenyum.” akunya.
Sebegitu pentingnya senyum dalam agama Islam yang mulia ini. Ianya menjadi kebiasaan dan ciri khas manusia paling mulia sepanjang zaman. Hal yang terkesan kecil itu menjadi amalan unggulan imamnya para Nabi dan Rasul Allah. Bahkan, sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas, senyum setara dengan pahala sedekah.
“Wajah berseri,”
tulis Dr. Ali Hasyimi menjelaskan makna hadits ini, “merupakan karakter baik yang dianjurkan oleh Islam. Dengannya, suatu amal shalih dapat membuahkan pahala dan ganjaran bagi yang melakukannya.”
“Karena,” ujar beliau dalam Membentuk Kepribadian Muslim Ideal Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah, “wajah berseri merupakan cermin hati yang bening. Kebeningan dan kebersihan yang terlihat ini merupakan bagian dari karakter pribadi seorang muslim sejati.”
Setelah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pulang dari medan Khaibar, beliau bertemu dengan Ja’far bin Abi Thalib. Rasul yang agung akhlaknya ini langsung menyapa, lalu mencium kedua mata sepupunya itu. Dalam riwayat lain disebutkan, beliau memeluk dan merangkul Ja’far bin Abi Thalib.
Selain alasan ini, senyum berseri dan wajah yang cerah juga bisa menjadi sebab diturunkanya ampunan Allah Ta’ala.
اذااجتمع المسلمان فتذاكرغفرالله لابشهماوجها
“Apabila dua orang muslim berkumpul,” tutur Ali bin Thalib Radhiyallahu ‘anhu mengutip perkataan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “kemudian saling mengingatkan satu dengan yang lainnya, maka Allah Ta’ala akan memberikan ampunan bagi keduanya karena wajah mereka berseri-seri.”
Alangkah agungnya Islam. Alangkah mulianya akhlak-akhlak islami. Bahkan sekadar senyum, ternilai sedekah. Bahkan hanya mengangkat kedua ujung bibir beberapa milimeter selama beberapa detik, ada ganjaran agung yang dijanjikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]