Warniti (45), duduk termenung di ruang Pos Polisi Terminal Kampung Rambutan, Jakarta. Wanita paruh baya itu mengaku baru saja dihipnotis ketika menunggu kedatangan bus tujuan kampung halamannya.
Sedikit terbata-bata, dia bercerita, nasib buruk itu menghampirinya saat membelikan pelaku air minum.
"Siang tadi, saya diberinya uang Rp20 ribu. Ia minta tolong saya untuk membeli minum," ucapnya di Pos Polisi Terminal Kampung Rambutan, Minggu (3/7).
Sebelum memberi uang dan meminta tolong, Warniti menyebut pelaku bersikap ramah kepadanya. Ia pun tak curiga ketika sang pelaku selalu membuntutinya.
"Sewaktu saya ke toilet, dia juga mengikuti," ujar Warniti. Pelaku itu, kata dia, juga sempat menitipkan tas kepadanya.
"Begitu saya menerima uang dan tas saya akan berikan kepadanya, dia langsung menarik tas saya dan kabur," ucapnya.
Lihat juga:Puncak Arus Mudik Terminal Rambutan Diperkirakan Malam Ini
Pelaku, kata Warniti, merupakan seorang wanita sebayanya. Perempuan itu mengenakan jilbab dan penutup muka. Warniti berkata, ia berusaha berteriak minta tolong, tapi para calon penumpang lain di terminal itu mengabaikannya.
"Saya teriak-teriak minta tolong, tapi enggak ada yang peduli," ujar Warniti.
Akibatnya, tas jinjing yang berisi identitas dan hartanya, seperti telepon genggam, raib dibawa pelaku. Padahal, hari ini dia berencana pulang ke Cilacap, Jawa Tengah, tempat kelahirannya.
Warniti tak menduga, niat justru membawa petaka. Ia hanya berharap dapat segera pulang ke Cilacap.
Lihat juga:Pemudik Bergembol Kardus Mulai Padati Jalur Pantura
Kepala Pos Polisi Terminal Kampung Rambutan, Inspektur Dua Usman, mengatakan personelnya belum dapat mengidentifikasi pelaku yang menghipnotis Warniti.
Namun, kepolisian berjanji mengupayakan perjalanan mudik Warniti untuk tetap terwujud. Usman berkata, ia akan menerbitkansurat pengantar kepada pihak operator bus.
"Yang penting bagaimana Ibu Warniti bisa berangkat ke Cilacap. Kasihan dia," ujar Usman.
Setelah membuat laporan dan keluar surat pengantar dari Kepolisian, Warniti lantas ditangani pihak Dinas Perhubungan untuk dibantu mengurus kepulangannya ke Cilacap.
Kepala Terminal Kampung Rambutan, Emiral August menambahkan, kejadian hipnotis ini merupakan kasus pertama selama musim mudik Lebaran kali ini.
"Kalau kriminal lain, Insya Allah aman. Ini baru kasus perdana," ujar Emiral. Dia mengimbau, agar calon penumpang agar selalu waspada dan hati-hati kepada orang yang tidak dikenal.
Sumber : cnnindonesia